Rabu, 13 Juni 2012

MARRIED WITH VAMPIRE: The Queen of Thousand Souls (Joko D. Mukti - 2010)

by FA Purawan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Editor: -
Foto Sampul: Raisa Kanareva/ Shutterstock
Desain sampul: Eduard Iwan Mangopang
Tebal: 600 hlm.

Sebenernya saya males banget nulis review ini (pengakuan yang bikin hati saya merasa bersalah), apalagi dengan adanya ajang Fantasy Fiesta 2012 yang seru dan bombasis. Otomatis perhatianku teralih. 

Namun ada yang harus saya apresiasi dari trilogi ini. Harus diakui bahwa inilah salah satu "Trilogi" dalam khasanah penulisan Fantasy lokal masa kini yang benar-benar memenuhi janjinya sebagai trilogi, alias dengan sukses menerbitkan ketiga-tiganya ke pasar.  Dedikasi Gramedia Pustaka Utama, dan kerja keras pengarang, boleh diacungi jempol.

Senin, 26 Maret 2012

DUNSA (Vinca Callista - 2011)

Review by Luz B.
 
 
Tebal: 441 halaman plus glosarium
Penyunting : Jia Effendie
Penyelaras : Ida Wajdi dan Fenty Nadia
Pewajah Isi : Aniza Pujiati
Desain Sampul : Dmaz Brojonegoro
 
 
Pada repiu saia sebelumnya saia menyebut rencana saia untuk merepiu satu seri Novel Fiksi Fantasi Indonesia yang terdiri dari empat buku. Tapi sebelum itu, untuk pemanasan, saia akan terlebih dahulu merepiu buku kali ini. Dunsa, karya Vinca Callista.
 
Saia mendengar buku ini dari gosip temen. Katanya Dunsa sempat menjadi trending topic di Twitter. Saia sendiri sih nggak dengar apa-apa. Saking kupernya, kali.
 
Untuk menebus dosa kuper itulah saia akhirnya beli dan baca buku ini. kalau berita trending topic di Twitter itu benar, maka sepertinya itu memang pantas terjadi. Buku ini mengandung beberapa contoh pemakaian elemen-elemen fiksi fantasi yang layak dibahas.
  

Selasa, 13 Maret 2012

ANAK REMBULAN: Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari (Djokolelono - 2011)

by FA Purawan

Penerbit: Mizan-Fantasi
Penyunting: Ary Nilandari
Proofreader: Emi Kusmiati
Desain Sampul: Dodi Rosadi
Ilustrator Isi: Ferly Leriansyah
Tebal: 350 halaman

Inilah, momen yang bisa dirayakan oleh rimba persilatan genre Fantasy Indonesia, yaitu di tengah pertarungan sengit dengan karya terjemahan yang lagi membanjir, eh, sang Master memutuskan keluar dari pertapaannya dan menghajar telak.

Gitu. Kan keren, bro. Boleh dibilang, lima puluh prosen novel terjemahan, akan kukatakan klepek-klepek, jika diadu kualitasnya dengan karya beliau. Iya sih, soalnya banyak juga karya kacrut dari sonoh main bawa aja ke sini, dan di alih-bahasa, lalu ditawarkan sebagai Novel Terjemahan yang (tampaknya) bagus. Begitu dibaca, yaaaahhh. *jedotin pala dulu*

So who's da badass master? Siapa lagi kalo bukan Pak/ Oom/ Mas/ Eyang Djokolelono, diakui sepanjang masa sebagai maestro-nya penulisan fantasy (sci-fi) tanah air (yang dengan rendah hati diakui beliau sebagai: ya jadi maestro karena sendirian aja, gak ada yang mau nulis sci-fi di Indonesia di jaman itu. Hehehe).