Jumat, 28 November 2014

BEAST TARUNA: Kebangkitan (Aditya N. W. - 2014)

Review By Luz B.

Editor: Jill Wanda Hamilton
Penata Letak isi: Aditya N.W.
Desain sampul: Markus Diredja, Mukhlis Nur, Jaka Ramadhan
Penerbit: Writing Revo Publishing
Ilustrator: Bening Andyani, Gilang Tamara Kourboutsky, Kurosaki Keroro de Arimasu, Yuuika

Tebal: 294/322 halaman


Ada apa dengan Beast Taruna?
  
Persis itulah pertanyaan saia ketika mendengar buku ini diomongin sama temen-temen yang lebih rajin berkeliaran ke situs Bacaan Baik. Karena penasaran saia akhirnya nitip beli dan baca. Setelah beberapa lama, eh keluar cetakan baru yang ada ilustrasinya. Jadi saia beli lagi dan baca lagi. Ternyata antara kedua itu gak banyak beda,  tapi demi kejelasan, saia nyatakan sekarang kalau saia bikin repiu berdasarkan cetakan baru yang pake ilustrasi.
  
Jadi balik ke pertanyaan semula: Ada Apa dengan Beast Taruna? Saia akan menjawab, “Itu novel Fiksi Fantasi Indonesia pertama yang saia temui mengangkat tema super sentai.” Dan tolong “S”-nya itu jangan diganti “H,” terima kasih.
  
Lame joke aside, Beast Taruna karya Adhitya N. W. ini sangat layak untuk disayat-sayat dibahas. Baik sebagai novel sentai pertama yang saia temui, maupun sebagai kontribusi terhadap perkembangan fiksi fantasi indonesia.  Oleh karena itu, dengan mengucap syukur kepada Batara Cela, dengan ini saia nyatakan nikahnya sah dengan maskawin seperangkat silet emas dibayar tunai pembahasan ini dimulai.
    

Minggu, 05 Januari 2014

BOTS: Kami Tak Berhati (Ahmad Alkadri – 2013)


18464871
Review By Luz B.

Penyunting: Sobandi Wiguna
Penata Letak: Sobandi Wiguna
Desain sampul: Maulina Septiarie
Penerbit: Orenz Press
Tebal: 359 halaman
PIN Count: 58/354


Oke. Di awal tahun 2014 ini Fikfanindo kedatangan satu lagi penulis fiksi spekulatif Indonesia yang gagah berani dan rada maso. Namanya Bang Ahmad Alkadri. Alkisah, setelah membaca repiu Ayam Sandwich beberapa bulan lalu, beliauwan menghubungi saia dan menawari saia untuk mengulas nopel indie karyanya. 

Perlu juga disampaikan kalau Bots ini sebetulnya science fiction. Fiksi ilmiah. Bukan fiksi fantasi. Ini rada-rada menyulitkan saia sebagai tukang cela spesialis fiksi fantasi. Jadi saia melakukan upaya ekstra untuk ngubek-ubek buku ini. Saia bikin sebuah protap yang barangkali akan saia pakai seterusnya untuk merepiu buku-buku lain. 


Senin, 16 September 2013

I AM A WITCH: Kisah Cinta Sang Penyihir dan Pangeran Iblis (Ally Jane - 2013)

By Luz B.


Penerbit: Ping!! (a.k.a DivaPress)
Editor: Muhajjah
Desain Sampul: Ferdika
Layouter: Violet Vitrya
Tebal: 222 hlm.


Sebelum saia mulai sesi ngomel-ngomel kali ini, saia pengen curhat. Iyah, tukang repiu juga manusia. Boleh dong curhat.

Sejak saia mulai belajar nulis repiu, saia makin sering ditoel oleh penulis fiksi fantasi dari berbagai penjuru Indonesia (skala spasial sangat dilebih-lebihkan,) untuk mencablaki karya mereka. Selain bertujuan untuk promosi di kalangan penikmat fiksi fantasi Indonesia, saia tidak bisa tidak merasa bahwa hal ini juga disebabkan karena mereka adalah para masokhis berbudi luhur. 

Selasa, 26 Februari 2013

Behind The Scene of: Ther Melian Anthology (Shienny MS.dkk, - 2012)

Pengantar dari Om Sotoy:


Menu Fikfanindo kali ini agak berbeda, dan oleh karenanya menjadi istimewa (di antara menu-menu istimewa Fikfanindo yang lain! Hihihihi).

Selama ini kita mencoba belajar dari suatu karya Fantasi menggunakan kacamata reviewer (nan sotoy, sinis, cerdas, manis, optimis, bengis, dan sebagainya). Dari karya-karya ini, kita mencoba menemukan aspek-aspek positifnya untuk kita jadi pembelajaran mengenai penulisan yang baik, dan aspek-aspek negatif sebagai pembelajaran untuk menulis lebih baik lagi.

Lalu, masih ada satu sudut pandang lain yang sebenarnya cukup bermanfaat, yaitu sudut pandang pengarang sendiri, terutama dalam proses produksi suatu karya tulis dari konsep (naskah) sampai menjadi produk akhir. Ini sudut pandang yang unik, yang jarang dibahas. Padahal merupakan salah satu realita yang harus dihadapi oleh seorang penulis, di samping urusan ‘kemeringet’nya mikirin plot, diksi, narasi, dan twist.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini (Ciah!), pengarang serial Ther Melian yang kondang dengan nama pena Shienny MS Berkenan men-share pengalamannya dalam menyusun sebuah antologi yang berdasarkan pada novel serial Ther Melian.

Setelah seral novelnya dibahas oleh Luz di sini, sekarang kita bahas antologinya,… bukan dari sisi konten, melainkan dari sisi POV Shienny selaku pemilik Hak Cipta Serial Ther Melian dan –katakanlah— selaku kurator dari kumpulan cerpen ini.

Mari kita lihat, apa yang bisa kita pelajari dari proses ini! 
Salam, FAPur

=========================================

Behind The Scene of Ther Melian Anthology

By Shienny MS



Yeah, setahun setelah serial Ther Melian selesai diterbitkan, akhirnya buku Anthology atau kumpulan cerita pendek ini menyusul terbit ^o^

Sebenarnya saia nggak nyangka buku ini akan terbit duluan, apalagi mendahului Ther Melian Recollection (novel fantasi lepas dgn setting Ther Melian) karena sebenarnya naskah Recollection sudah lebih dahulu siap, bahkan jauh sebelum ide untuk mengadakan lomba menulis fanfic Ther Melian dimulai.

Ok, mungkin ada yang bertanya-tanya, emangnya apa kaitannya lomba fanfic dengan buku Anthology?

Kamis, 10 Januari 2013

THER MELIAN Series (Shienny M. S.- 2011 - 2012)

Review by Luz B.



Tebal : 390 (Revelation) 460 (Chronicle) 502 (Discord) 509 (Genesis). Plus glosarium
Penyunting : saia tahu ada, tapi nggak ditampilkan di buku
Ilustrasi sampul : Shienny M. S.
Ilustrasi isi: Shienny M. S.


Bagi saia, susah merepiu proyek di mana saia punya keterlibatan, walau sangat sedikit. Tapi akhirnya saia pikir untuk menjadikan ini semacam tantangan baru. Demi experience points gitu. Sapa tahu satu saat saia level up sampai bisa melakukan pembantaian publik terhadap karya-karya sendiri.

Kesulitan lainnya, serial Ther Melian karya Shienny M. S. ini keluar lengkap dalam waktu relatif cepat. Alhasil, salah satu celaan favorit saia, yaitu, "Ea, plot gak selesai dan janjinya dilanjutin di sekuel yang ga keluar-keluar. Cape de~!" langsung batal demi hukum. Jadilah saia harus nyari-nyari celaan lain dahulu. 

Rabu, 13 Juni 2012

MARRIED WITH VAMPIRE: The Queen of Thousand Souls (Joko D. Mukti - 2010)

by FA Purawan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Editor: -
Foto Sampul: Raisa Kanareva/ Shutterstock
Desain sampul: Eduard Iwan Mangopang
Tebal: 600 hlm.

Sebenernya saya males banget nulis review ini (pengakuan yang bikin hati saya merasa bersalah), apalagi dengan adanya ajang Fantasy Fiesta 2012 yang seru dan bombasis. Otomatis perhatianku teralih. 

Namun ada yang harus saya apresiasi dari trilogi ini. Harus diakui bahwa inilah salah satu "Trilogi" dalam khasanah penulisan Fantasy lokal masa kini yang benar-benar memenuhi janjinya sebagai trilogi, alias dengan sukses menerbitkan ketiga-tiganya ke pasar.  Dedikasi Gramedia Pustaka Utama, dan kerja keras pengarang, boleh diacungi jempol.

Senin, 26 Maret 2012

DUNSA (Vinca Callista - 2011)

Review by Luz B.
 
 
Tebal: 441 halaman plus glosarium
Penyunting : Jia Effendie
Penyelaras : Ida Wajdi dan Fenty Nadia
Pewajah Isi : Aniza Pujiati
Desain Sampul : Dmaz Brojonegoro
 
 
Pada repiu saia sebelumnya saia menyebut rencana saia untuk merepiu satu seri Novel Fiksi Fantasi Indonesia yang terdiri dari empat buku. Tapi sebelum itu, untuk pemanasan, saia akan terlebih dahulu merepiu buku kali ini. Dunsa, karya Vinca Callista.
 
Saia mendengar buku ini dari gosip temen. Katanya Dunsa sempat menjadi trending topic di Twitter. Saia sendiri sih nggak dengar apa-apa. Saking kupernya, kali.
 
Untuk menebus dosa kuper itulah saia akhirnya beli dan baca buku ini. kalau berita trending topic di Twitter itu benar, maka sepertinya itu memang pantas terjadi. Buku ini mengandung beberapa contoh pemakaian elemen-elemen fiksi fantasi yang layak dibahas.